Sa-ijaaan, Kotabaru – Pemerintah Kabupaten Kotabaru mengambil langkah strategis dalam meningkatkan tata kelola desa melalui peluncuran program desa cerdas berbasis digital, dengan menunjuk Desa Semayap dan Desa Gunung Sari sebagai titik awal transformasi, Selasa (27/05/2025).

Program ini merupakan bagian dari komitmen kepala daerah dalam 100 hari kerja untuk menghadirkan pelayanan publik yang lebih cepat, transparan, dan berbasis teknologi informasi.

Berlangsung di Aula Desa Semayap, Kecamatan Pulau Laut Utara, peluncuran dihadiri oleh Bupati Kotabaru yang diwakilkan oleh Wakil Bupati Kotabaru Sya’iri Mukhlis yang menyampaikan pentingnya digitalisasi dalam pembangunan desa berkelanjutan.

“Kita tidak bisa menunda transformasi ini. Desa harus bergerak selaras dengan perkembangan teknologi untuk melayani masyarakat secara maksimal,” tegasnya.

Program Desa Digital tidak hanya menyasar digitalisasi administrasi seperti surat menyurat atau data kependudukan. Langkah lebih jauh diarahkan pada inovasi pengembangan ekonomi lokal, seperti pemasaran produk UMKM melalui platform digital, promosi wisata desa, hingga manajemen anggaran desa berbasis sistem online.

Momen peluncuran dua desa digital pertama di Kotabaru: Semayap dan Gunung Sari, sebagai model transformasi digital pemerintahan desa.

Kepala Dinas PMD H. Basuki, SH mengungkapkan bahwa dua desa ini telah mengimplementasikan sistem digital dari perencanaan hingga pelaporan secara real time, memungkinkan pemantauan langsung oleh pemerintah dan masyarakat.

“Keterbukaan dan efisiensi menjadi kata kunci. Sistem digital ini akan membangun kepercayaan publik terhadap desa,” ujarnya.

Meski dua desa telah siap, pemerintah mengakui masih ada tantangan infrastruktur di desa-desa lain. Pemkab Kotabaru menargetkan dalam tiga tahun ke depan, seluruh desa sudah memiliki jaringan dan sistem digital mandiri.

“APBD akan diarahkan untuk mendukung jaringan internet dan pelatihan digital bagi aparatur desa di wilayah terpencil,” tambah Basuki.

Kepala Desa Semayap, Hj. Hamiah, menyambut program ini dengan optimisme tinggi. Ia menilai status sebagai desa percontohan merupakan peluang besar untuk mengangkat potensi lokal ke panggung nasional.

“Lewat platform digital, kami ingin membawa produk-produk unggulan masyarakat ke pasar yang lebih luas, sekaligus mempercepat layanan kepada warga,” ungkapnya.

Peluncuran ini juga menandai dimulainya langkah Kotabaru menuju konsep Smart Village, atau desa yang adaptif terhadap perubahan zaman. Dengan digitalisasi, setiap desa tidak hanya efisien, tetapi juga mampu menciptakan inovasi layanan dan ekonomi secara mandiri.

Tags:desa digitalGunung SariKotabarupelayanan publik digitalSemayapTransformasi Digital